Senin, 09 November 2020

Hay teman-teman semua… Hari ini kami ingin berbagi lanjutan  materi PPKn kelas 7, materi ini adalah matari terakhir untuk BAB I. Untuk materi lainnya yang berkaitan dengan BAB ini, silakan teman-teman lihat pada tiga posting sebelunya yakni tentang Pengertian Dasar Negara dan Pancasilasebagai Dasar Negara dan PerumusanPancasila sebagai Dasar Negara, Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Nah, pada postingan kali ini akan kami share materi yakni terakhir untuk BAB I dengan topik Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara

Ayo beraksi….           

Para pejuang yang termasuk dalam masa proklamasi kemerdekaan dalam fakta sejarah termasuk angkatan 45. Adapun hakekat dan nilai angkatan 1945  yakni:

1.      Sifat dan Jiwa  Angkatan 45

-          “Pro Patria” dan “Primus Patrialis” yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan      kepentingan tanah air.

-          Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan sosial dari semua lapisan masyarakat terhadap                 perjuangan kemerdekaan

-          Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, dan golongan

-          Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab

-          Jiwa kesatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.

2.      Semangat 45

-          Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk, terutama penjajahan dari suatu      bangsa terhadap bangsa lain.

-          Semngat pengorbanan seperti pengorbanan benda, jiwa dan raga

-          Semangat tahan derita dan tahan uji

-          Semangat kepahlawanan

-          Semangat persatuan dan kesatuan

-          Perpacaya pada diri sendiri.

Sifat, Jiwa dan semangat 45 itulah yang harus dijadikan contoh sikap positif generasi muda terhadap makna Proklamasi dan suasana kebatinan konstitusi yang pertama. 

Selain sifat, jiwa dan semangat 45 yang harus kita jadikan contoh, terdapat pula ekses negatif angkatan 45 yang perlu kita hindari, yakni:

1.      Kolabortor dan koperator dalam arti kerjasama dengan pihak penentang kemerdekaan.

2.      Persaingan tidak sehat antar golongan

3.      Separatisme, yaitu pemisahan dari negara kesatuan

4.      Oportunitas, yaitu paham yang ingin menguntungkan diri sendiri dipihak manapun ia berdiri.

Terdapat banyak cara untuk menunjukan sikap postif kita terhadap proklamasi kemerdekaan, salah satunya  dengan mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya  dengan pembangunan dalam segala aspek kehidupan. Dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itulah sifat, jiwa dan semangat 45 perlu kita teladani, dan ekses negatif yang disebutkan di atas perlu kita hindari.

        Bagaimana cara mengisi kemerdekaan itu sendiri? Tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Seorang petani misalnya, harus giat bekerja untuk mendapat hasil yang lebih baik, seorang dokter harus bekerja secara baik agar mendapatkan hasil yang optimal, begitu pula seorang siswa harus belajar dengan baik untuk mempersiapkan kehidupan di masa yang datang, dan banyak contoh lainnya.

Lalu bagaimana sikap positif kita terhadap suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945)? Sebagaimana telah kita bahas pada bagian terdahulu bahwa inti suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945) adalah Pancasila. Oleh karena itu, sikap positip yang harus ditampilkan terhadap suasana kebatinan UUD 1945 adalah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1)      Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita wajib percaya dan taqwa terhadap Tuhan        Yang Maha Esa

2)      Berdasarkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dalam pergaulan kita tidak boleh             membeda-bedakan manusia berdasarkan ras atau warna kulit, suku bangsa, golongan, pangkat,   kedudukan dan hal lainnya yang merendahkan harkat dan martabat orang lain.

3)      Berdasarkan sila Persatuan Indonesia; kita harus bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia,    menggunakan produk dalam negeri, menempatakan persatuan dan kesatuan, dan lainnya.

4)      Berdasarkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam                           pemusyawaratan/perwakilan, kita harus menghargai pendapat orang lain dalam                       bermusyawarah, ikut serta dalam pemilihan umum dengan penuh rasa tanggung jawab.

5)      Berdasarkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita wajib menghargai hasi         karya orang lain, mau melaksanakan gotong royong,  dan kegiatan kerjabakti.

 

Hay teman-teman, demikian postingan kami kali ini tentang Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara, semoga bermanfaat…sampai jumpa di postingan berikutnya.

Posted by Us Math Crew On November 09, 2020 No comments

0 comments:

Posting Komentar

Komentar teman-teman semua sangat berarti buat Blog ini.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Mengenai Saya

Foto saya
SoE, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
My name is : Oktafiana E. Meak; I Comefrom : Malaka; I life in : Toineke;

FACEBOOK

Blog Archive