Hay teman-teman semua… Hari ini kami ingin berbagi lanjutan materi PPKn kelas 7, materi ini adalah matari terakhir untuk BAB I. Untuk materi lainnya yang berkaitan dengan BAB ini, silakan teman-teman lihat pada tiga posting sebelunya yakni tentang Pengertian Dasar Negara dan Pancasilasebagai Dasar Negara dan PerumusanPancasila sebagai Dasar Negara, Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Nah,
pada postingan kali ini akan kami share materi yakni terakhir untuk BAB I dengan
topik Semangat Pendiri Negara dalam
Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
Ayo beraksi….
Para pejuang yang termasuk dalam masa proklamasi kemerdekaan dalam fakta sejarah termasuk angkatan 45. Adapun hakekat dan nilai angkatan 1945 yakni:
1. Sifat
dan Jiwa Angkatan 45
-
“Pro Patria” dan “Primus Patrialis”
yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
-
Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan
sosial dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan
-
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar
agama, suku, dan golongan
-
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
-
Jiwa kesatria, kebesaran jiwa yang tidak
mengandung balas dendam.
2. Semangat
45
-
Semangat menentang dominasi asing dalam
segala bentuk, terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain.
-
Semngat pengorbanan seperti pengorbanan
benda, jiwa dan raga
-
Semangat tahan derita dan tahan uji
-
Semangat kepahlawanan
-
Semangat persatuan dan kesatuan
-
Perpacaya pada diri sendiri.
Sifat,
Jiwa dan semangat 45 itulah yang harus dijadikan contoh sikap positif generasi
muda terhadap makna Proklamasi dan suasana kebatinan konstitusi yang
pertama.
Selain
sifat, jiwa dan semangat 45 yang harus kita jadikan contoh, terdapat pula ekses
negatif angkatan 45 yang perlu kita hindari, yakni:
1. Kolabortor
dan koperator dalam arti kerjasama dengan pihak penentang kemerdekaan.
2. Persaingan
tidak sehat antar golongan
3. Separatisme,
yaitu pemisahan dari negara kesatuan
4. Oportunitas,
yaitu paham yang ingin menguntungkan diri sendiri dipihak manapun ia berdiri.
Terdapat banyak cara untuk menunjukan sikap postif kita terhadap proklamasi kemerdekaan, salah satunya dengan mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan dalam segala aspek kehidupan. Dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itulah sifat, jiwa dan semangat 45 perlu kita teladani, dan ekses negatif yang disebutkan di atas perlu kita hindari.
Bagaimana cara mengisi kemerdekaan itu sendiri? Tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Seorang petani misalnya, harus giat bekerja untuk mendapat hasil yang lebih baik, seorang dokter harus bekerja secara baik agar mendapatkan hasil yang optimal, begitu pula seorang siswa harus belajar dengan baik untuk mempersiapkan kehidupan di masa yang datang, dan banyak contoh lainnya.
Lalu
bagaimana sikap positif kita terhadap suasana kebatinan konstitusi yang pertama
(UUD 1945)? Sebagaimana telah kita bahas pada bagian terdahulu bahwa inti
suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945) adalah Pancasila. Oleh
karena itu, sikap positip yang harus ditampilkan terhadap suasana kebatinan UUD
1945 adalah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Berdasarkan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita wajib percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
2) Berdasarkan
sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dalam pergaulan kita tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan ras atau warna kulit, suku bangsa,
golongan, pangkat, kedudukan dan hal lainnya yang merendahkan harkat dan
martabat orang lain.
3) Berdasarkan
sila Persatuan Indonesia; kita harus bangga berbangsa dan bertanah air
Indonesia, menggunakan produk dalam negeri, menempatakan persatuan dan
kesatuan, dan lainnya.
4) Berdasarkan
sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan, kita harus menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah, ikut serta dalam pemilihan umum dengan penuh rasa tanggung jawab.
5) Berdasarkan
sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita wajib menghargai hasi karya orang lain, mau melaksanakan gotong royong, dan kegiatan
kerjabakti.
Hay
teman-teman, demikian postingan kami kali ini tentang Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Negara, semoga bermanfaat…sampai jumpa di postingan
berikutnya.
0 comments:
Posting Komentar
Komentar teman-teman semua sangat berarti buat Blog ini.