Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha
Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/MbMrV7tt9qSktiXo7
Setelah melalui masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru, yaitu masa Hindu-Buddha. Masa ini sering disebut dengan masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di kepulauan Indonesia. Pada masa ini, banyak kemajuan yang dicapai dalam pemikiran dan hasil-hasil budaya.
1. Masuknya
Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Ada beberapa teori yang berpendapat
mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Kepulauan
Indonesia.
a) Teori
Waisya
Teori
Waisya dikemukan oleh NJ. Krom. Ia menyebutkan bahwa proses masuknya
kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India
yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angina musim. Sambil
menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di
Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia,
memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan perempuan pribumi.
Menurut NJ. Krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan
menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b) Teori
Ksatria
Ada
tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
i.
C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan
ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para
ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan
kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini banyak
membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang
bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang
kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau
kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan
mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya. Sehingga
berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
ii.
Mookerji juga mengatakan bahwa
golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha
ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang
berkembang menjadi sebuah kerajaan.
iii.
J.L. Moens mencoba menghubungkan proses
terbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan
situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad
ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan
diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka mendirikan
kerajaan di Indonesia.
c) Teori
Brahmana
Teori
ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha
India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada
prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa.
Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu
maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.
d) Teori
Arus Balik
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
Sumber:
Iwan S dkk. 2016.Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemdikbud
https://geograpik.blogspot.com/2020/03/masyarakat-indonesia-pada-masa.html
0 comments:
Posting Komentar
Komentar teman-teman semua sangat berarti buat Blog ini.