Kehidupan Masyarakat pada Masa
Islam
2.
Persebaran Islam di Indonesia
Persebaran
Islam di Indonesia terjadi secara bertahap. Daerah yang pertama mendapat
pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Daerah ini merupakan jalur
perdagangan internasional sehingga pengaruh Islam dapat dengan cepat tumbuh di
sana. Di daerah ini berkembang beberapa pusat kerajaan Islam seperti Samudera
Pasai dan Aceh. Kemudian Islam menyebar ke kota-kota pelabuhan yang ada di
Indonesia seperti Banten, Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, serta Ternate dan
Tidore.
Ada
beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan Islam di Indonesia. Cara-cara
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a) Perdagangan
Kondisi
geografis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan membuat wilayah Kepulauan
Indonesia menjadi daerah pertemuan para pedagang yang tidak hanya orang-orang
lokal, tetapi juga bangsa lain seperti Arab, Persia, Cina, dan India. Mereka
berdagang sambil juga menyebarkan agama Islam. Para pedagang tersebut biasanya bermukim
atau bertempat tinggal sementara di daerah-daerah sekitar pelabuhan. Hal ini
disebabkan mereka harus menunggu perubahan angin pada bulan-bulan tertentu yang
memungkinkan mereka kembali ke negeri asalnya. Pada saat bermukim sementara
inilah kemudian mereka menyebarkan agama Islam.
b) Pernikahan
Selain
perdagangan, penyebaran Islam dilakukan melalui pernikahan. Para pedagang
muslim yang menetap di sekitar pelabuhan banyak yang melakukan pernikahan
dengan penduduk setempat. Dari pernikahan ini terbentuklah ikatan kekerabatan
yang besar antara pihak laki-laki dan keluarga pihak wanita. Dalam babad dan
hikayat, ditemukan cerita mengenai pernikahan antara seorang pedagang atau
golongan Islam lainnya dengan anak bangswan pribumi. Contohnya dapat kita
temukan dalam Babad Tanah Jawi, tentang pernikahan puteri Campa dengan raja Brawijaya
dan melahirkan seorang putera yang kelak menjadi raja Demak bernama Raden
Patah. Demikian juga dalam Babad Cirebon disebutkan seorang ulama terkenal
bernama Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan raja Blambangan, menikah
dengan puteri Blambangan dan melahirkan putra bernama Raden Paku yang kemudian dikenal
dengan sebutan Sunan Giri.
c) Pendidikan
Penyebaran
Islam di Nusantara dilakukan juga melalui pendidikan. Para ulama dan guru-guru
agama Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan
Islam yang dikenal pada waktu itu adalah Surau, Dayah, dan Pesantren.Di tempat-tempat
inilah para ulama mendidik para santri tentang agama Islam. Bila telah selesai,
para santri pulang ke kampong halamannya untuk berdakwah menyebarkan agama
Islam kepada masyarakat sekelilingnya.Contoh pesantren pada masa dahulu
pesantren yang dibangun oleh Sunan Ampel dekat Gresik, dan pesantren yang
dibangun oleh Sunan Giri di Gresik.
d) Kesenian
Penyebaran
Islam juga dilakukan melalui pertunjukan seni, seperti pertunjukan wayang
kulit. Disebutkan dalam cerita tutur bahwa Sunan Kalijaga adalah seorang Dalang
yang sangat mahir dan sangat disukai rakyat. Beliau secara perlahan-lahan
memasukan unsur-unsur agama Islam dalam cerita dan pertunjukkan wayang sehingga
akhirnya dapat menarik rakyat masuk agama Islam.
Sumber:
Iwan
S dkk. 2016.Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang,
Kemdikbud
https://geograpik.blogspot.com/2020/03/masyarakat-indonesia-pada-masa.html
0 comments:
Posting Komentar
Komentar teman-teman semua sangat berarti buat Blog ini.