Hay
teman-teman, kembali lagi bersama situs PEMBELAJARAN SMP. Hari ini kami share
lagi materi IPS Kelas 7, Semester 1 BAB I, topik ke-5 yakni tentang Kondisi
Alam Indonesia. Untuk topik pembahasan lainnya silakan
teman-teman akses link yang ada diakhir postingan ini.
Ok
teman-teman, langsung saja… OTW..
Kondisi Alam Indonesia
Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna.
1. Keadaan Fisik Wilayah
Keadaan fisik tersebut dapat dikenali dari keadaan
geologi, bentuk muka bumi, dan iklim. Keadaan fisik akan memengaruhi corak atau
karakteristik kehidupan makhluk hidup yang tinggal di atasnya.
a) Kondisi Geologi Indonesia
Bumi tempat kita hidup, tidak bulat secara utuh, tetapi
terdiri atas lempengan yang bergerak terhadap satu dan lainnya. Indonesia
terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng
Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia
bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukkan dengan Eurasia di utara Papua dan Maluku
Utara. Tumbukan lempeng tersebut
kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung api di
sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering
mengalami gempa bumi, terutama pulau-pulau sepanjang pertemuan lempeng Sumatra,
Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi. Gempa yang terjadi dapat dibedakan
menjadi gempa tektonik maupun vulkanik.
Gempa tektonik adalah gempa karena pergerakan lempeng tektonik,
sedangkan gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas
kegunungapian.
Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam
kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke
permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan.
b) Bentuk Muka Bumi
Jumlah pulau Indonesia seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia
mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan
seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari wilayah
daratannya.
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi
dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
Pada peta fisiografi tampak sebaran bentuk muka bumi
Indonesia dari mulai dataran rendah sampai pegunungan.
c) Kondisi Iklim Indonesia
Indonesia berada di wilayah tropis. Ciri iklim tropis
adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 270C.
Suhu pada musim dingin dapat mencapai
sekitar - 200C, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai
sekitar 400C.
Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah:
-
Iklim
musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
-
Iklim
tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
-
Iklim
laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyakmenimbulkan
penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
Berbagai jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya
curah hujan di Indonesia. Curah hujan di
Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2500 mm/tahun.
Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup
membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang
menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober
sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah
Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin
barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah
Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air,
sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Peristiwa
sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau
(Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia
atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia
yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia
sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka udara yang bergerak tadi relatif
sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara hanya melewati wilayah
lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula uap
yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.
2. Flora dan Fauna
Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan
erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang
besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Semakin
banyak air tersedia semakin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu
semakin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.
a) Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan
Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra,
Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok IndoAustralian meliputi tumbuhan yang ada
kawasan Indonesia Timur. Pulaupulau yang termasuk dalam kawasan ini adalah
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
b) Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak
yang berbeda yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian
Barat dengan Tengah dinamakan garis
Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan
Timur dinamakan Garis Weber.
Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya
fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan
fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut Tipe Australis
(Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau
tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri
tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini
disebut fauna endemis.
-
Fauna
Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup
wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak
ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu,
banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain.
-
Fauna
Indonesia Tengah atau tipe peralihan
Wilayah fauna Indonesia Tengah atau disebut pula wilayah
fauna Kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara
serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain
babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba,
beruang, tarsius, sapi, dan banteng.
-
Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia Bagian Timur atau disebut tipe australic
tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia
yang menghuni wilayah ini antara lain kanguru, beruang, walabi, landak irian
(nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan
kelelawar. Di wilayah ini tidak ditemukan kera.
Demikian
teman-teman, pembahasan topik Kondisi
Alam Indonesia, semoga bermanfaat… sampai jumpa di postingan kami berikutnya.
Baca Juga materi:
Topik
ke-1, tentang Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Topik
ke-2, tentang Letak dan Luas Indonesia
Topik
ke-3, tentang Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
Topik
ke-4, tentang Dinamika Kependudukan Indonesia
Topik
ke-6, tentang Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
Sumber:
Iwan
S dkk. 2016.Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang,
Kemdikbud.
0 comments:
Posting Komentar
Komentar teman-teman semua sangat berarti buat Blog ini.